Hadis
عَنْ أُمّ الْمُؤْمِنِينَ أُمِّ عَبْد الله عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم : يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ، فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ. قَالَتْ: قُلْتُ : يَا رَسُولَ الله ، كَيْفَ يُخْسَفُ بأوَّلِهِمْ وآخِرِهِمْ وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيسَ مِنْهُمْ!؟ قَالَ: يُخْسَفُ بِأوَلِهِمْ وَآخِرِهِمْ، ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَىٰ نِيَّاتِهِمْ،. مُتَفَقٌ عَلَيْهِ، هذَا لَفْظُ الْبُخَارِيِّ
Ummul-Mu`minīn Aisyah -raḍiyallāhu ‘anhā- berkata, Rasulullah ṣallallāhu -‘alaihi wa sallam- bersabda, “Ada satu pasukan hendak menyerang Kakbah, tatkala berada di sebuah tanah yang lapang mereka dibenamkan (seluruhnya ke dalam bumi) dari yang paling depan hingga yang paling akhir dari mereka.”
“Aisyah berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana mereka semua dari yang terdepan hingga yang terakhir dibenamkan sementara di antara mereka ada para pedagang biasa (yang tak bersalah) dan yang tidak termasuk dari golongan mereka?’
Beliau bersabda, “Mereka dibenamkan semuanya dari yang terdepan hingga yang terakhir, kemudian mereka dibangkitkan sesuai niatnya masing-masing.”
(Muttafaq ‘Alaih, dan ini redaksi Bukhari)
Kosa Kata Asing
بَيْدَاءَ (baidā`): Tanah lapang
يُخْسَفُ (yukhsafu): Bila dikatakan “خُسِفَتْ بِهِمُ الأَرْضُ” (khusifat bihimul-arḍ), maka artinya; mereka hilang dan terbenam ke dalam bumi.
أَسْوَاقُهُمْ (aswāquhum): Orang-orang yang datang untuk berdagang.
Pelajaran dari Hadis
- Orang yang bergabung bersama pelaku kebatilan dan kezaliman akan disamakan dalam siksaan, karena siksaan bersifat umum.
- Hadis ini menyamai sekaligus menjelaskan makna hadis: “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.” Yaitu setiap orang akan diberi balasan sesuai niatnya.
- Suatu azab jika terjadi akan menimpa orang saleh dan pelaku maksiat. Lalu di hari Kiamat kelak semuanya akan dibangkitkan sesuai niat mereka. Sebab itu, orang-orang beriman harus saling mengingatkan di antara mereka tentang kebaikan agar azab tidak diturunkan kepada mereka. Karena amal ketaatan adalah sebab dihilangkannya bala dan azab, sedangkan perbuatan maksiat adalah sebab diturunkannya azab dan musibah.
Semoga artikel kali ini tentang “Azab Tidak Hanya Untuk Pelaku Maksiat” bermanfaat
Sumber: Rauḥ Wa Rayāḥīn Syarah Kitab Riyāḍuṣ-Ṣāliḥīn