Hadis
“Dari Jabir bin ‘Abdillah Al-Ansari raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda 3 hari sebelum kematiannya, “Janganlah salah seorang diantara kalian meninggal, kecuali dalam keadaan berprasangka baik kepada Allah.” (HR.Muslim)
Biografi Perawi Hadis
Jabir bin ‘Abdillah
Nama beliau adalah Jabir bin ‘Abdillah bin ‘Amru Al-Ansari Al-Khazraji. Beliau termasuk seorang sahabat yang mulia, ikut baiat ‘Aqabah bersama 70 orang lainnya, dan beliau adalah orang yang termuda dalam baiat tersebut.
Beliau raḍiyallāhu ‘anhu pernah berkata, “Aku telah berperang bersama Rasulullah ﷺ sebanyak 17 kali.” Beliau juga berkata, “Namun aku tidak mengikuti perang Badar dan perang Uhud, karena aku dilarang oleh ayahku dan diminta untuk menjaga saudari-saudariku. Tatkala ayahku terbunuh pada perang Uhud, aku juga tidak ikut berperang bersama Rasulullah ﷺ.” (HR. Muslim)
Jabir bin ‘Abdillah raḍiyallāhu ‘anhu juga pernah berkata, “Rasulullah ﷺ memintakan ampunan untukku pada malam ba’īr (malam saat Jabir menjual untanya kepada Rasulullah ﷺ) sebanyak 25 kali. (HR.Tirmizi)
Hadis yang diriwayatkannya berjumlah 1540 hadis
Jabir raḍiyallāhu ‘anhu juga mempunyai majlis taklim di masjid Nabawi, dan beliau juga seorang mufti Madinah pada masanya. Jabir raḍiyallāhu ‘anhu meninggal pada tahun 68H.
Makna dan Faedah Yang Dapat Diambil Dari Hadis
- Seorang mukmin hendaknya berprasangka baik kepada Allah ta’ālā sepanjang hidupnya dan sampai dia meninggal, karena Allah berfirman di dalam hadis qudsi, “Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku kepada-Ku.” (HR. Bukhari)
- Prasangka baik kepada Allah, jika itu membawa seseorang kepada amal soleh maka itu adalah prasangka yang benar. Namun, jika prasangka itu membuatnya menjadi orang pemalas, menganggur tanpa mau berusaha, bahkan mendorongnya melakukan kemaksiatan, maka itu bukan prasangka yang benar. Itu merupakan tipu daya setan.
- Setiap kali seorang hamba berprasangka baik kepada Allah, maka itu akan menimbulkan harapan yang baik kepada Allah, dan Allah tidak memutus harapan hamba-Nya dan juga tidak menyia-nyiakan amalnya
- Contoh dari berprasangka baik kepada Allah:
- Jika seorang hamba berdoa kepada Allah, dia yakin bahwa Allah akan mengabulkan doanya.
- Jika seorang hamba berbuat dosa kemudian dia beristigfar, dia yakin Allah akan mengampuninya.
- Jika seorang hamba beramal soleh, dia yakin Allah akan menerimanya.
- Berprasangka buruk kepada Allah tanda akan kebodohan dan dapat menyebabkan seseorang memperbanyak maksiat serta berputus asa dari rahmat Allah, atau terlalu memaksakan diri dalam beramal.
- Contoh dari berprasangka buruk kepada Allah:
- Jika seorang hamba berbuat ketaatan, namun dia tidak yakin bahwa Allah akan menerimanya, dan dia berputus asa dari rahmat-Nya.
- Jika seorang sakit keras, dan dia yakin bahwa Allah tidak akan menyembuhkannya.
- Pada waktu darurat dan ketika musibah menimpa seorang muslim, hendaknya dia mengingat rahmat Allah, kedermawanan-Nya dan kelembutan-Nya, karena itu dapat meringankan musibah yang dia alami, ataupun melawati masa-masa sulitnya.
Semoga Bermanfaat