Kisah Baiat Aqabah Pertama

2 menit waktu membaca

Daftar Isi

Baiat Aqabah Pertama

Sebagaimana telah disebutkan bahwa ada enam pemuda Madinah yang masuk Islam pada musim haji tahun ke-11 kenabian dan mereka berjanji untuk menyampaikan misi yang dibawa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam kepada kaumnya.

Maka di antara hasilnya, pada musim haji tahun berikutnya (tahun ke-12 kenabian), datanglah 12 orang, di antara mereka adalah 5 orang yang sebelumnya telah masuk Islam, ditambah 7 orang lagi selain mereka, yaitu:

1. Mu’āz bin Al-Hariṡ, Ibnu ‘Afrā’.

2. Zakwān bin Abdul Qois.

3. Ubādah bin Aṣ-Ṣamit.

4. Yazid bin Ṡa’labah.

5. Al-Abbas bin Ubadah bin Naḍlihi.

6. Abu Haiṡam bin At-Taihan.

7. ‘Uwaim bin Sa’idah.

Dua nama terakhir berasal dari suku ‘Aus dan sisanya dari Khazraj.

Mereka segera menghubungi Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam untuk bertemu di Aqabah Mina, lalu mereka berbaiat (sumpah setia) kepada Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, untuk berjanji tidak akan menyekutukan Allah sedikitpun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak­ anak mereka, tidak melakukan dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka, dan tidak bermaksiat kepada Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.

Duta Islam ke Madinah.

Setelah baiat dan seusai musim haji, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam mengutus bersama orang-orang yang berbaiat tersebut duta pertama ke Yaṡrib (Madinah), untuk mengajarkan ajaran-ajaran Islam kepada kaum muslimin di sana, dan memberikan pemahaman agama serta menyebarkan Islam  kepada mereka yang  masih melakukan kesyirikan. Untuk tugas yang berat namun mulia ini, Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam memilih salah seorang pemuda Islam generasi pertama, yaitu Mushab bin ‘Umair Al-Abdary.

Kesuksesan Dakwah Mushab

Di Madinah, Mushab tinggal bersama As’ad bin Zuroroh. Dari sanalah mereka menyebarkan Islam dengan penuh semangat.

Usaha mereka ternyata membuahkan hasil, di antara keberhasilan dakwahnya di Madinah, adalah masuk Islamnya Sa’ad bin Mu’az dan Usaid bin Khudhair, dua orang pemimpin Bani Abdi Al-Asyhal. Karena, setelah keduanya masuk Islam, semua orang dari sukunya berbondong-bondong menyatakan masuk Islam. Kecuali ada seorang yang terlambat masuk Islam, yaitu Ushairam, yang masuk Islam di tengah perang Uhud, kemudian dia langsung ikut berperang dalam barisan kaum muslimin dan akhirnya syahid dalam peperangan tersebut. Padahal belum pernah sekalipun dia bersujud kepada Allah Ta’ālā (karena singkatnya waktu beriman yang dia lalui).

Sehingga Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam berkomentar tentangnya:

عَمِلَ قَلِيلًا وأُجِرَ كَثِيرًا

Beramal sedikit, namun pahalanya banyak

Demikianlah seterusnya Mushab berdakwah di Madinah sehingga tidak ada lagi rumah di kalangan Ansar, kecuali di dalamnya terdapat pria atau wanita muslim/muslimah.

Sebelum datang musim haji berikutnya, tahun ke-13 kenabian, Mushab bin Umair kembali ke Makkah untuk memberikan kabar gembira kepada Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tentang sambutan luar biasa dari masyarakat Madinah atas dakwah yang dilakukannya.

Semoga kisah kali ini tentang baiat aqabah pertama pada zaman Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bermanfaat.

Disadur dari buku: Ar-Raḥīq Al-Makhtūm

Baca Selanjutnya…

Baca Sebelumnya…

Ditulis oleh Ustaz Muhammad Thalib, MA
Diambil dari website: mutiaradakwah.com
Print Artikel

Berlanggan Artikel Mutiara Dakwah

Berlangganlah secara gratis untuk mendapatkan email artikel terbaru dari situs ini.

Trending
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email

Tambahkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Kisah Baiat Aqabah Kedua
Muhammad Thalib, MA

Kisah Baiat Aqabah Kedua

Baiat Aqabah Kedua Pada musim haji tahun ke-13 kenabian. Kaum muslimin dari Madinah yang berjumlah tujuh puluhan, ikut dalam rombongan orang-orang musyrik untuk melakukan ibadah haji. Setibanya di sana, mereka

Baca Selengkapnya »
Kisah Rasulullah Isra Mi'raj
Muhammad Thalib, MA

Kisah Rasulullah ﷺ Melakukan Isra Mikraj

Di tengah kesedihan mendalam karena ditinggal orang-orang terdekat, sementara tekanan dari pihak orang Kafir Quraisy kian bertambah. Terjadilah sebuah peristiwa besar yang selalu disebut dalam sejarah, yaitu peristiwa Isra Mikraj

Baca Selengkapnya »

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Tingkatkan dengan cara beriklan

Formulir anda berhasil dikirim, terimakasih

join mutiara dakwah

Subscribe agar anda mendapatkan artikel terbaru dari situs kami

join mutiara dakwah

Subscribe agar anda mendapatkan artikel terbaru dari situs kami

Hukum Shalat Memakai Masker Saat Pandemi Covid-19 Setiap Amalan Tergantung Niatnya Keutamaan Mempelajari Tafsir Alquran Mengkhatamkan Al-Qur`an Sebulan Sekali Pelajari Adab Sebelum Ilmu Kenapa Kita Harus Belajar Fikih Muamalat? Tata Cara Wudhu Yang Benar Pembagian Tauhid dan Maknanya Hukum Belajar Bahasa Inggris Kisah Rasulullah Hijrah Ke Madinah Mengajak Orang Lain Berbuat Baik, Tapi Lupa Diri Sendiri