Tafsir Surah Al-Munāfiqūn Ayat 1-4

4 menit waktu membaca

Daftar Isi

Ayat dan Artinya

إِذَا جَآءَكَ ٱلْمُنَٰفِقُونَ قَالُوا۟ نَشْهَدُ إِنَّكَ لَرَسُولُ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُۥ وَٱللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ لَكَٰذِبُونَ

Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.”

ٱتَّخَذُوٓا۟ أَيْمَٰنَهُمْ جُنَّةً فَصَدُّوا۟ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّهُمْ سَآءَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.”

ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ ءَامَنُوا۟ ثُمَّ كَفَرُوا۟ فَطُبِعَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لَا يَفْقَهُونَ

“Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِن يَقُولُوا۟ تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُّسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ ٱلْعَدُوُّ فَٱحْذَرْهُمْ ۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

(QS. Al-Munāfiqūn 1-4)

Tafsirnya

Tafsir Surah Al-Munāfiqūn Ayat 1

Allah Subḥānahu wa Ta’ālā berfirman seraya menggambarkan tentang orang-orang munafik. Mereka selalu memuliakan agama Islam jika datang menghadap Nabi ﷺ. Padahal dalam batin mereka tidak demikian, bahkan sebaliknya. Oleh karena itu, Allah Subḥānahu wa Ta’ālā berfirman, “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Maksudnya, orang-orang munafik itu mendatangimu dan menghadapkan wajah kepadamu, serta menampakkan diri seperti itu, padahal keadaannya tidak seperti yang mereka katakan. Oleh karena itu, disertai kalimat bantahan yang mengabarkan bahwa Muhammad adalah Rasul Allah, di mana Dia berfirman, “Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya;” dan setelah itu dia, Dia berfirman, “Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” Yakni, mereka berdusta dalam berita yang mereka sampaikan, meskipun sesuai keadaan luar (lahiriah)nya. Karena mereka tidak meyakini kebenaran ucapan mereka dan tidak juga membenarkannya. Oleh karena itu, Allah Ta’ālā mendustakan apa yang menjadi keyakinan mereka.

Tafsir Surah Al-Munāfiqūn Ayat 2

Dan firman Allah, “Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah.” Maksudnya, mereka menjaga diri dari orang-orang dengan sumpah palsu agar kaum muslimin percaya terhadap apa yang mereka ucapkan sehingga orang-orang yang tidak tahu tentang hakikat mereka tertipu dan mengira bahwa mereka benar-benar orang muslim. Bahkan, tidak jarang orang-orang yang tertipu ini akan ikut mengerjakan apa yang mereka kerjakan tersebut serta membenarkan semua ucapan mereka. Yang menjadi sifat mereka adalah, secara batin mereka sama sekali tidak condong dan tidak berpihak kepada Islam. Keadaan itulah yang dapat menimbulkan bahaya yang sangat besar bagi umat manusia. Oleh karena itu, Allah Ta’ālā berfirman, “Lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.”

Tafsir Surah Al-Munāfiqūn Ayat 3

Dan Firman-Nya lebih lanjut, “Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.” Maksudnya, ditetapkan kemunafikan sebagai sifat mereka, karena mereka berpaling dari keimanan kepada kekufuran, dan tindakan mereka merubah petunjuk menjadi kesesatan. Sehingga Allah Ta’ālā mengunci mati hati mereka, sehingga mereka menjadi tidak mengerti sama sekali. Akhirnya, tidak ada satu pun petunjuk yang dapat masuk ke dalam hati mereka dan jika tidak juga ada kebaikan yang dapat diterimanya, sehingga tidak pernah menyadari dan mendapatkan petunjuk.

Tafsir Surah Al-Munāfiqūn Ayat 4

Firman Allah Ta’ālā, “Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan perkataan mereka.” Maksudnya, mereka mempunyai penampilan yang bagus dan sangat fasih berbicara, sehingga jika ada orang yang mendengar mereka, dia akan tertarik pada ucapannya itu karena unsur sastranya yang tinggi. Dengan demikian, sebenarnya mereka berada di puncak kelemahan, kegelisahan, kekhawatiran, dan menjadi pengecut. Oleh karena itu, Allah berfirman, “Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka.” Maksudnya, setiap kali terjadi peristiwa, perkara, atau ketakutan, mereka mengira dengan rasa pengecut mereka bahwa perkara itu tertuju kepada mereka. Mereka itu sebenarnya adalah tubuh-tubuh dan bentuk rupa yang tidak mempunyai makna. Oleh karena itu Allah Ta’ālā berfirman, “Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka, semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” Bagaimana mungkin mereka berpaling dari petunjuk kepada kesesatan? Padahal Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda,

إن للمنافقين علامات يعرفون بها: تحيتهم لعنة وطعامهم نهبة وغنيمتهم غلول ولا يقربون المساجد إلا هَجْرا، ولا يأتون الصلاة إلا دُبُرَا، مستكبرين لا يأْلِفون ولا يُؤْلَفون، خشب بالليل صخب بالنهار

Sesungguhnya orang-orang munafik mempunyai beberapa tanda yang dapat digunakan untuk mengenali mereka; penghormatan mereka adalah laknat, makanan mereka adalah hasil rampasan, ganimah (harta rampasan perang) mereka adalah kecurangan, mereka tidak mendekati masjid kecuali berhijrah darinya, tidak mendatangi salat kecuali membelakanginya, sombong dan congkak, tidak mau bersahabat dan tidak mau diajak bersahabat, membeku pada malam hari dan gaduh pada siang hari.”

Yazid bin Murrah mengatakan: “Artinya, hiruk pikuk di siang hari.”

Semoga artikel kali ini tentang “Tafsir Surah Al-Munāfiqūn Ayat 1-4” bermanfaat

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Ditulis oleh Ustaz Muhammad Thalib, MA
Diambil dari website: mutiaradakwah.com
Print Artikel

Berlanggan Artikel Mutiara Dakwah

Berlangganlah secara gratis untuk mendapatkan email artikel terbaru dari situs ini.

Trending
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email

Tambahkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait

Tafsir Surah As-Shaff Ayat 7-9
Muhammad Thalib, MA

Tafsir Surah As-Shaff Ayat 7-9

Setelah sebelumnya kita membahas tafsir Surah As-Shaff pada ayat 1-4 dan juga tafsir Surah As-Shaff pada ayat 5-6, kali ini kita akan membahas tafsir Surah As-Shaff pada ayat 7 sampai

Baca Selengkapnya »
Tafsir Surah As-Shaff 5-6
Muhammad Thalib, MA

Tafsir Surah As-Shaff Ayat 5-6

Setelah sebelumnya kita membahas tafsir Surah As-Shaff pada ayat 1-4, kali ini kita akan membahas tafsir Surah As-Shaff pada ayat 5 dan ayat 6. Ayat dan Artinya وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ

Baca Selengkapnya »

Apakah Anda Ingin Meningkatkan Bisnis Anda?

Tingkatkan dengan cara beriklan

Formulir anda berhasil dikirim, terimakasih

join mutiara dakwah

Subscribe agar anda mendapatkan artikel terbaru dari situs kami

join mutiara dakwah

Subscribe agar anda mendapatkan artikel terbaru dari situs kami

Hukum Shalat Memakai Masker Saat Pandemi Covid-19 Setiap Amalan Tergantung Niatnya Keutamaan Mempelajari Tafsir Alquran Mengkhatamkan Al-Qur`an Sebulan Sekali Pelajari Adab Sebelum Ilmu Kenapa Kita Harus Belajar Fikih Muamalat? Tata Cara Wudhu Yang Benar Pembagian Tauhid dan Maknanya Hukum Belajar Bahasa Inggris Kisah Rasulullah Hijrah Ke Madinah Mengajak Orang Lain Berbuat Baik, Tapi Lupa Diri Sendiri